Home

Kamis, 11 April 2013

Idoling Kok Dibikin Susah


Di Indonesia, sekarang JKT48 mulai banyak dikenal. Dan semakin dikenalnya JKT48, istilah “idoling” yang tadinya awam di telinga masyarakat indonesia pun semakin mulai diterima. Mungkin karena platform yang diangkat adalah “idol group” fans yang melakukan aktivitas berkaitan dengan JKT48 dan 48family lainnya dinamakan juga dengan istilah idoling.
Odoling oh odoling…
Eh, maksudnya idoling… Maaf, yang nulis lagi galau soalnya. Bukan galau gara-gara nggak dapet tiket sih. Tapi galau gara-gara kebanyakan baca twitnya Uwo yang seputar mantan, gebetan, jomblo, dan sejenisnya. Jadi… jadi keinget sama mantan yang nun jauh di sana.
Alkisah…
Hampir enam bulan belakangan ini, JKT48 udah mulai banyak dikenal di Indonesia. Apalagi idol group yang satu ini juga udah mulai sering nongol di media-media, termasuk TV, radio, internet dan sejenisnya.
Ngomongin soal idoling, pasti ngomongin juga soal efek dari seseorang yang menjadi penikmat dari dunia idoling itu sendiri. Sebenernya, sesuatu bisa dibikin simpel kalo orang itu cuma menikmati idoling sebatas kursi penonton dan panggung pertunjukkan. Tapi sayangnya, banyak banget magnet di dunia idoling yang bikin para penikmatnya tertarik buat ngikutin hal-hal di luar panggung. Logikanya, selama performa idol bagus di atas panggung, itu udah jadi hal yang sangat cukup bagi fans buat merasakan kepuasan.
Tapi anehnya, sekarang fans nggak puas cuma nonton idol mereka di atas panggung, di depan layar kaca, atau dengerin suara mereka dari pemutar musik atau radio-radio. Nggak tau kenapa, justru komposisi dunia idoling di Indonesia, sekarang udah mulai berubah. Harusnya komposisinya lebih banyak interaksi antara fans dan idolanya di atas panggung, tapi sekarang malah lebih banyak yang berkaitan di luar panggung.
I dont know, maybe, it’s just my argument… but….
Sekarang fans di Indonesia, lebih banyak ngomongin hal-hal yang berasal dari luar penampilan idolnya. Ya…ini pendapat aja ya. Dan konteksnya ada di dalam linkup idoling JKT48. Buat apa juga ngomongin idol lain, toh kebanyakan yang baca ini adalah fans dari JKT48. :)
Nah, faktanya sekarang, banyak fans yang justru merasa ingin tau lebih tentang hal-hal yang berada di luar panggung idolanya. Termasuk sekolahnya dimana, rumahnya mana, dan kalo perlu, orang tua idolanya itu siapa. Apakah ini ngaruh sama penampilan idolanya? Dan apakah ini masih wajar? Bagi sebagian besar orang, mungkin ini wajar. Tapi kalo dibiarin terus, lama-lama penampilan idola nggak diomongin, malah justru fans lebih sibuk ngomongin hal-hal yang menjurus ke privasi seseorang.
Bayangin aja, sebagai orang biasa, lama-lama kita juga nggak suka kalo urusan pribadi kita diurusin bahkan diomongin berkali-kali sama orang lain. Hm…
Idol juga manusia, guys!
Mungkin juga cara interaksi fans yang berbeda antara di Indonesia dengan di Jepang, atau di negara lain. Negara Indonesia sudah dibudayakan dengan hal-hal yang berkaitan sama cerita rakyat, terus omongan dari mulut ke mulut, sampe akhirnya jadi gosip.
Yap! Ujung-ujungnya gosip.
Coba cek daftar acara AKB48 atau sistergroupnya di jepang. Mereka memang nggak bisa terlepas dari gosip, rumor, dan sejenisnya. Tapi apakah gosip dan rumor mereka sampai menjadi bahan konsumsi publik secara terang-terangan, atau sederhananya, sampe disiarin di berbagai media televisi berkali-kali?

Sekarang giliran fans yang punya peran. Emang sih, keingintahuan akan idolanya makin lama makin nggak bisa kebendung. Dari A sampe Z kalo perlu harus tau. Tapi fans yang cerdas juga perlu punya kemampuan buat membedakan mana yang bisa jadi konsumsi publik, mana yang cukup diketahui idolanya.
Sederhananya, idoling itu buat senang-senang. Kalo kebanyakan tau urusan pribadi idola, malah lama-lama idoling jadi hal yang mengganggu. Mengganggu pikiran, waktu, dan tenaga. Apakah hal-hal yang mengganggu itu malah jadi hal yang bisa dibanggakan dari seorang fans?
It’s Up to you :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar